Tampilkan postingan dengan label BUNGA DESA / 1988. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUNGA DESA / 1988. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Januari 2011

BUNGA DESA / 1988

BUNGA DESA


Rhoma mencoba mengangkat Ratna dari kelamnya kehidupan sebagai seorang pelacur. Tapi germo yang memperkerjakan Ratna sebagai primadona tak merelakannya. Dengan tangan-tangan anak buahnya, mereka menghambat maksud baik Rhoma. Dalam satu perkelahian, Ratna tertusuk pisau. Rhoma terguncang hingga dianjurkan beristirahat di desa. Di desa Rhoma menemukan gadis cantik, Sumi yang dicintainya. Akan tetapi ada pihak yang membenci dan mengguyur Sumi dengan asam belerang sehingga wajah cantiknya rusak berat. Rhoma patah arang dan kembali ke kota, tapi dia terkesima melihat ada sosok yang mirip Ratna dan Sumi. 
 

Main film dengan Ida Iasha main film dengan Rhoma 
Roma mencoba mengangkat Ratna dari kelamnya kehidupan sebagai seorang  pelacur. Tapi germo yang memperkerjakan Ratna sebagai primadona tak  merelakannya. Dengan tangan-tangan anak buahnya, mereka menghambat  maksud baik Rhoma. Dalam satu perkelahian, Ratna tertusuk pisau. Rhoma  terguncang hingga dianjurkan beristirahat di desa. Di desa Rhoma menemukan gadis cantik, Sumi yang dicintainya. Akan tetapi ada pihak yang membenci dan mengguyur Sumi dengan asam belerang sehingga wajah cantiknya rusak berat. Rhoma patah arang dan kembali ke kota, tapi dia terkesima melihat ada sosok yang mirip Ratna.


 P.T. FIRMAN MERCU ALAM

TELAH bertunangan pekan lalu. Raja musik dangdut Rhoma Irama dengan Ida Iasha. Tukar cincin dilangsungkan di Desa Jogrek, Parung, Bogor. "Meski kelihatan badung, matanya menunjukkan kelembutan dan haus akan kasih sayang," kata Rhoma tentang Ida. Sedangkan kata Ida tentang Rhoma, "dia kebapakan, sering memberikan petuah dan  nasihat." Banyak artis yang hadir, antara lain Jaja Miharja,  pedangdut  yang sekaligus memotret peristiwa ini. Lalu masyarakat  setempat. Lalu sejumlah orang yang mengatur ini itu, ada di belakang kamera, ada membawa payung, ada mengatur lampu. Lalu seorang sutradara. Lalu, ini memang adegan film. Film itu berjudul Bunga  Desa. 
 
Ida Iasha, 25 tahun, ibu seorang  anak, menjadi bunganya. "Ini  pertama kalinya saya main dengan Rhoma," kata Ida. Bukan cuma itu.  Pertama kali pula buat Ida     untuk menyanyi dalam film, sebagai  penyanyi klub malam. Padahal, kalau diminta, Ida tak keberatan  disuruh menyanyikan lagu dangdut. "Dibandingkan lagu cengeng, saya  lebih senang irama Melayu. Musiknya 'kan ramai dan segar," katanya. Ikut main bersama Rhoma, bagi Ida juga "sambil menyelam minum  air". Menyelam di dunia film dan air yang diminum itu, "Saya bisa  belajar agama Islam dari Rhoma," ujarnya. Artis Indo yang punya  darah Belanda ini baru empat tahun memeluk Islam. Lalu  yang dikagumi  Ida lagi, "Mereka selalu menyediakan waktu untuk  salat lima waktu."  Jadi, dalam film ini tak ditemui adegan syuur. "Gandengan tangan  saja tidak ada. Paling-paling hanya  saat tukar cincin," kata Ida.