Tampilkan postingan dengan label CHARLES ANAKOTTA 1974-1990. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CHARLES ANAKOTTA 1974-1990. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Juni 2011

CHARLES ANAKOTTA 1974-1990

CHARLES ANAKOTTA


SAYA senang dengan rintangan yang menghalangi gerak saya. Dengan demikian saya lebih bergairah untuk lebih banyak maju ke muka dan mengatasi rintangan-rintangan tersebut, demikian Charles Anakotta seorang anak muda yang mempertaruhkan keyakinannya untuk langsung secara utuh terjun ke dunia film. Ucapan ini agak berbau filosofis memang. Tapi apa yang tersirat di dalamnya, setelah kita mengenal segala duka yang diperolehnya dalam dunia film, mau tak mau kita harus mengangkat topi untuk menyatakan salut padanya.
 
Anak muda kelahiran Ambon 28 tahun yang lalu ini sempat merebut predikat  ”Sarjana Muda” Ekonomidi IKIP Jakarta. Orangnya keras, sesuai dengan temperamen daerah kelahirannya , tapi hatinya lembut. Dia bisa berbicara soal olahraga, misalnya. Karena dia dulunya adalah petinju. Namun entah bagaimana, perpaduan antara sarjana muda ekonomi dan petinju, justru melahirkan dunia perfilm-an baginya. Agak aneh kedengarannya. Dan memang, semua orang mungkin akan mengatakan aneh.
 
Dia tidak pernah bergaul dengan kamera sebelumnya. Tahu-tahu dia menulis sebuah cerita dan langsung menyutradarainya. Film pertamanya adalah NERAKA PEREMPUAN yang menurut Indonesia O’Galelano merupakan hadiah untuk Pelita Dunia dari seorang anak pribumi untuk negaranya. Suatu sumbangsih yang tak ternilai harganya untuk dunia perfilman.
 
Namun, seperti yang ia katakan, rintangan itu perlu untuk kegairahan berkaryanya, pada waktu-waktu selanjutnya.  KFT tidak mengakuinya sebagai sutradara penuh. Lebih cilaka lagi, filmnya tidak beredar di masyarakat karena ada persoalan antara produser dengan pemilik modal. Jadi, sampai saat ini Charles belum dapat membuktikan kemampuannya di mata masyarakat, meskipun seluruh wartawan ibukota dibuat terpukau oleh hasil karyanya yang cukup brilyan untuk seorang anak muda dan baru terjun ke dunia film seperti Charles Anakotta.
 
”Aku sudah bilang, aku nggak tahu soal teori. Aku membuat film dengan rasa disamping dengan otak. KFT menanyakan soal-soal teori perfilman yang sangat buta bagiku. Apa mau dikata?” keluhnya.
 
Dia mengeluh bukan karena pesimis, Tapi mengeluh pada ketertutupan sikap KFT. Kalau KFT mau terbuka sedikit, barangkali aku sudah jauh di depan.
 
Sekarang ini dia sedang mempersiapkan sebuah film dengan tema horor yang berjudul ROMO DAN BUNGA LEILA. Skenario yang ia tulis sendiri itu, sudah rampung. Bersama dengan tiga Insan Utama Film, Charles sudah mulai hunting ke daerah sukabumi dan Padalarang. Karena di bulan Juli ini, film tersebut direncanakan start, di mana penyutradaraan akan ditanganinya sendiri. ”Aku akan membuat suprise dengan film ini,” katanya.
 
Apa bentuk suprise itu, masih agak sulit ditangkap. Tapi masyarakat pasti sudah menunggu hasil karya Charles Anakotta yang baru. Apalagi film pertamanya sudah banyak dipuji di berbagai media surat kabar, tapi filmnya sendiri tak kunjung nampak.
 
Ayo Charles, buktikan apa yang telah kau janjikan pada masyarakat. Kami semua sudah tak sabar menunggu.

NERAKA PEREMPUAN 1974 CHARLES ANAKOTTA
Director
BUNGA PRAMURIA 1984 CHARLES ANAKOTTA
Director
NYI LAMPED 1990 CHARLES ANAKOTTA
Director.

SENTUHAN PERTAMA / 1983

SENTUHAN PERTAMA

Toni (Johan Saimima) berhasil merayu Vera (Lia Waroka), gadis yang bekerja di sebuah tempat bilyard. Toni berusaha mencicipi tubuh Vera, namun gagal dan terjadi pertengkaran.

Suatu hari, Toni melihat Betsi (Nina Anwar), gadis yang dilanda frustrasi dan tengah mabok, diperkosa sekelompok pemuda. Toni berusaha menolongnya, tetapi malah mendapat celaka, Toni ditodong dan dipaksa untuk mengakui bahwa pemerkosa Betsi adalah dirinya, guna memeras orang tua Toni. Setelah Betsi sadar, Toni mendapat makian dari Betsi dan menuduh telah memperkosanya. Dengan perjuangan keras, akhirnya Toni berhasil meyakinkan Betsi, bahwa para pemuda berandal itulah yang menjadi pelakunya.

NERAKA PEREMPUAN / 1974

NERAKA PEREMPUAN


Richard (Dicky Zulkarnaen) berlibur ke kota sahabatnya, Roni (Jeffry Sani). 

Di sini ia pacaran dengan adik Roni, Katyana (Tatiek Tito) hingga hamil, tapi Katyana memilih pemuda sekota yang mencintainya, karena melihat Richard jatuh dalam rayuan dan main gila dengan Nina (Ruth Pelupessy), yang memang selalu cemburu pada Katyana. Richard pergi, meninggalkan kalungnya dan mengumbar marah: akan menghancurkan semua perempuan. Kisah di awal film ini merupakan sorot balik dari Rizal (Ivan Sanusi, Torro Margens), yang ditinggal ibunya, Katyana. Jadi Rizal ini anak Richard. Ia terlunta-lunta dan dalam keadaan payah ditemukan Roni bersama anaknya, Riana (Mungky S. Poeponegoro, Ully Artha). Ia dipelihara hingga besar. Roni yang kemudian lumpuh karena tabrakan, disepelekan istrinya, Nina, yang jadi pelacur dan masuk sindikat kejahatan. Ketika hubungan Rizal - Riana makin menjurus, Nina mengusir Rizal, yang kemudian tahu-tahu jadi informan polisi. Ternyata Richard berada dalam satu sindikat dengan Nina tanpa saling tahu. 


Dan hebatnya, Richard tak kenal lagi pada Nina, padahal Nina sudah bertekad membalas dendam begitu mengenali Richard. Bersama polisi Rizal menggrebeg Richard dan Nina. Maksudnya ia ingin membela ibu tirinya. Richard lolos. Rizal mengejar. Terjadi duel. Ketahuanlah Rizal itu anak Richard dari kalungnya, dan diberitahukanlah bahwa Riana itu juga anaknya. Di pihak lain, Riana juga diberi tahu oleh Roni, bahwa dia bukan anaknya. Ini diketahuinya saat Nina marah. Roni meninggal. Riana pergi sambil meninggalkan surat. Rizal mengejar, sampai menubruk mobil Riana, hingga yang terakhir ini meninggal. Rizal menyesal, lalu sambil memangku Riana, ia jalankan mobil untuk bunuh diri terjun ke jurang. Richard datang terlambat. Polisi tiba-tiba muncul menangkap Richard.

YANUK FILM

RUTH PELUPESSY
DICKY ZULKARNAEN
TATIEK TITO
ULLY ARTHA
TORRO MARGENS
JEFFRY SANI
IVAN SANUSI
MUNGKY S. PUSPONEGORO
ROY SYAHLANI
LILIANA
YATTI KUSUMAH
FREDDY DJOHAR

BUNGA PRAMURIA /1984

BUNGA PRAMURIA

 
Leila, gadis asal Sulawesi Utara, pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Di kota besar ini Leila hanya menjadi bulan-bulanan orang-orang berduit. Mengalami kenyataan pahit itu Leila memutuskan untuk kembali ke kampung. Di daerahnya ia lalu berkenalan dengan seorang insinyur pertanian bernama Rully. Hubungan ini tidak disetujui oleh orang tua Leila, sebab ayah Rully pernah melihat Leila di sebuah hotel di Jakarta sebagai pelacur. Di pihak lain Rudi yang menginginkan Leila, memfitnah Rully, bahwa dia adalah pemerkosa adiknya.

Karena berbagai hambatan itu, Leila dan Rully sementara memutuskan hubungan. Leila lalu berangkat ke Manado dan bekerja sebagai pramuria. Rully yang masih mencintai Leila kemudian menyusulnya. Akhirnya mereka kembali menjalin hubungan secara diam-diam. Dan mereka membuktikan bahwa keduanya tak pernah berbuat cela, seperti yang pernah dituduhkan orang.
 P.T. INEM FILM

ENNY BEATRICE
ANWAR FUADY
LUCY SOEBARDJO
ALICIA DJOHAR
ERNA SANTOSO
KAMSUL CHANDRAJAYA
DOLF DAMORA

NYI LAMPED /1990

 

Misteri dialami Nuning (Kiki Fatmala) sejak bayi. Ibunya mati gantung diri karena diperkosa, ayahnya mati dibunuh. Ia diselamatkan pembantunya, namun pembantu itu pun dibunuh oleh Samud (Hendra Cipta) yang terganggu tapanya, tapi lalu berniat membalaskan dendam Nuning, dengan jadi murid Nyi Lamped (Asriati), perempuan berusia 400 tahun. Syaratnya berbuat kejahatan 13 kali. Akhirnya ia ingin bertobat, tapi murid Nyi Lamped lain yang masih ingin mendapat kesaktian dengan membunuh 13 pengantin (termasuk Nuning), jadi penghalang. Penderitaan Nuning berakhir ketika Rangga (EK Soemadinata), yang berguru pada Kyai Maulana (WD Mochtar), datang menumpas murid-murid Nyi Lamped bersama Samud dan penduduk setempat.

P.T. MOMASINDO PERMAI

KIKI FATMALA
YNI ARSO
E.K. SOEMADINAT
ASRIATY
W.D. MOCHTAR
HENDRA CIPTA
FUJI YANTI
GINA YESSICA
STEVIE JOHN TUTUPOHO
HAMID SOPENG
TONNY DAMANIK
NETTA SRI SUPRAPTI