Tampilkan postingan dengan label DENNY HW / 1988-1991. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DENNY HW / 1988-1991. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Maret 2011

DENNY HW / 1988-1991

 

Akibat sutradara cap

MENURUT data di KFT (Karyawan Film & Televisi) Denny H.W. tidak lulus dalam "pengukuhan sutradara" sehingga tak berhak penyutradarai film berikutnva. Kemudian ia terbukti teiah "mencuri" menjadi utradara dalam sebuah film. dengan membeli nama seorang sutradara, Abnar Ramli. 

Terhitung 1 Oktober 1988 ia dijatuhi skrosing 6 bulan tidak boleh berproduksi . Rekannya, Willy Willianto, melakukan pelanggaran karena memakai karyawan yang berbeda dari apa yang terdaftar dalam izin produksi. Ia diskors 2 tahun mulai 3 Juni 1987. Nasri Ceppy (Catatan Si Boy) dengan keras menuding praktek jual nama itulah sebagai biang kemerosotan mutu film Indonesia. ''Profesionalisme pada akhirnya hanya jadi slogan melulu ' kata Ceppy. "Profesionalisme memang telah hilang. Hanya sayang, asal ada uang, kata Slamet Rahardjo, Wakil Ketua Kelompok Sutradara - sejak 1987 - yang tergabung dalam KFT. Tanggalnya baju profesionalisme itu menurut Slamet, dimungkinkan oleh adanyan sistem penjenjangan sutradara sejak tahun 1972. Vntuk jadi sutradara, syaratnya antara lain pernah lima kali menjadi asisten sutradara. Sedang untuk jadi asisten sutradara. syaratnya harus punya pengalaman lima kali menjadi pencatat skrip. Dan seterusnya ke bawah. Urut-urutan itu menciptakan sistem kepangkatan dengan jabatan sutradara sebagai primadonanya. Padahal, asisten sutradara, juru kamera, penata artistik, ataupun pencatat skrip adalah fungsi profesional, bukan jenjang. "Kalau dalam profesinya itu mereka profesional.
 
PERTARUNGAN IBLIS MERAH 1988 DENNY HW
Director
BABAD TANAH LELUHUR II 1991 DENNY HW
Director
SANG PEMBELA 190 DENNY HW
Director
SI RAWING 1991 DENNY HW
Director.

SANG PEMBELA / 1990



Hegar (Benny G. Rahardja), pensiunan anak jalanan, bekerja sebagai pengemudi forklift di pelabuhan, meski ayahnya Ahmadi (Piet Pagau), direktur keuangan perusahaan besar. Hegar tidak betah dengan ibu tirinya yang penjudi besar. Ahmadi dipecat karena ulah istrinya ini. Dalam keadaan frustrasi Ahmadi merencanakan pembakaran pabrik perusahaannya. Kebetulan Hegar tahu. Ia muncul sebagai pelaku pembakaran untuk melindungi ayahnya. Ahmadi terombang-ambing. Istrinya makin gila dan malah membuka rumah bordil. 
 
Hegar yang dalam penjara tidak tahu perkembangan ini. Ia hanya merasa kehilangan adiknya yang tak tahu apa-apa, bahkan tak tahu bahwa ibu kandungnya sudah meninggal, karena masih berumur satu tahun saat ibunya meninggal. Sekeluarnya dari penjara, ternyata adiknya sudah terlibat jauh dengan bisnis ibu tirinya. Hegar terpanggil untuk menghentikan semua kebusukan itu.
 P.T. KANTA INDAH FILM

WINA WIDYAWATI
BENNY G. RAHARDJA
IDA KUSUMAH
JOSEPH GINTINGS
HENKY SOLAIMAN
PIET PAGAU
YOSEPH HUNGAN
BELKIEZ RACHMAN
FUAD RACHMAN
EVIE SUSANTO
UDIN LABU
HASAN DOLLAR

SI RAWING / 1991

SI RAWING


Kisah balas dendam tapi disertai humor. Darma alias Si Rawing (EK Soemadinata), setelah dewasa dan selesai menuntut ilmu silatnya, turun gunung mencari pembunuh ayahnya dan penculik ibunya. Macam-macam peristiwa perkelahian dan senjata yang harus dihadapinya, sebelum akhirnya berhasil mengalahkan pembunuh ayahnya. Ia sempat kalah dulu dan kena racun musuh, lalu dibantu oleh seorang nenek yang ternyata istri gurunya.
 P.T. KANTA INDAH FILM

YUNITA SARAH BOOM
E.K. SOEMADINATA
YUNUS TAKARA
WENNY ROSALINE
RITA SHEBA
BETA ALAMANDA
TISNA S. BRATA
JANUR ULUNG
DJOHAN DJEHAN
BACHTIAR GOMBA
DADENG HERANG
YOSEF HUNGAN

BABAD TANAH LELUHUR II / (Banyu Cakra Buana) / 1991

 

Anting Wulan (Fitria Anwar) dan Dampu Awuk (Gito Gilas), dua pendekar, memberi tahu Raja Galuh, bahwa putranya hilang. Sementara itu tampak bibit pemberontakan, hingga Anting Wulan dan Dampu Awuk bertindak. Kemudian muncul sayembara memperebutkan putri raja Galuh, Nimas Kayuwangi (Devi Permata Sari). Anting Wulan berhasil memenangkan sayembara, maka ia bersedih. Kisahnya tidak jelas arah tujuannya, kecuali mementingkan adegan perkelahian.

P.T. KANTA INDAH FILM
P.T. CAMILA INTERNUSA FILM

FITRA ANWAR
GITO GILAS
DEVI PERMATASARI
SYAMSURI KAEMPUAN
PIET PAGAU

Minggu, 13 Maret 2011

PERTARUNGAN IBLIS MERAH / 1988

PERTARUNGAN IBLIS MERAH


Markoni (Barry Prima) telah insyaf dari dunia kejahatan dan tinggal di lembah terpencil bersama Ningrum (Aznah Hamid), istrinya dan seorang pembantu. Suatu hari datang bekas teman kelompok jahatnya, Karto (Baharudin Hadji Omar), yang mengajak kerjasama lagi. Ia juga menanyakan harta Markoni hasil rampokan dulu. Markoni menolak. Karto yang kemudian dikenal bernama Aria Geni lalu menyuruh anak buahnya menyerang rumah Markoni saat dia tak di rumah. Ningrum sempat diperkosa sebelum akhirnya terbunuh bersama pembantunya. Peta tempat harta Markoni berhasil dirampas. Maka tidak ada jalan lain bagi Markoni kecuali kembali adu kekuatan. Ia meraba siapa pelakunya. Dalam pencariannya ia jumpa dengan Mawi (Krisno Wijaya), yang mengalami nasib serupa. Istrinya dibunuh dan anaknya diculik dijadikan selir Aria Geni. Mereka berdua lalu sepakat mencari bersama. Satu-satu pembunuh dan pemerkosa istrinya dibunuh, hingga akhirnya Markoni jumpa dengan Aria Geni yang baru diketahuinya adalah teman lamanya. Markoni sukses.