Tampilkan postingan dengan label FRED WETIK 1971-1990. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FRED WETIK 1971-1990. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Juni 2011

FRED WETIK 1971-1990

 

Lahir Selasa, 04 April 1939 di Runteng, Timor. Pendidikan : Tamat SMA memasuki Akademi Ilmu Pelayaran, Fakultas Publisistik,TJNPAD Bandung, Seni Rupa ITB, (semuanya tidak selesai). Kemudian masuk Akademi Theater dan Film di Bandung serta mengikuti kursus seni drama pada School of Classical Ballet di Bandung. Fred pernah bekerja sebagai tenaga pengajar di Akademi Theater dan Film di Bandung, mengajar di Konservatori Tari Bandung, penulis di Harian Pikiran Rakyat, sebagai pendiri Theater Perintis di Bandung, anggota sandiwara rakyat Srimurni. Pertama terjun ke film sebagai juru rias dan perancang pakaian pada film Mat Dower (1969), Fred kemudian ikut giat dalam pembuatan film "Perawan di Sektor Selatan" (1971), Sebagai penata artistik dan pembantu sutradara ia bekerja untuk film "Lingkaran Setan" (1973), "Bandung Lautan Api" (1974), "Kenangan Desember" (1976). Dalam film "Keris Pusaka" (1976) Fred tampil sebagai pemain utama. Jadi sutradara penuh diawal 1978, dimulai dengan "Melati Hitam", lalu menyusul "Cengkeraman Garuda". Disamping kesibukan membuat film, Fred, bekerja sebagui dusen Akademi Theater LPKJ dan Akademi Sinematografi LPK.1, konservatori taxi di Bandung dan pengajar juru rias di Martha Beauty Institut Jakarta.


PERAWAN DI SEKTOR SELATAN1971ALAM SURAWIDJAJA
Actor
JAKA SEMBUNG DAN DEWI SAMUDRA 1990 ATOK SUGIARTO
Actor
MELATI HITAM 1978 FRED WETIK
Director
SENJA DI PULO PUTIH 1978 FRED WETIK
Director
JARINGAN ANTAR BENUA 1978 FRED WETIK
Director
MUSTIKA PEMIKAT 1990 IKSAN LAHARDI
Actor
SI JAGUR1982FRITZ G. SCHADT
Actor

SENJA DI PULO PUTIH (Penghancuran Sarang Sindikat) / 1978

 

Begitu mendarat di Jakarta dari luar negeri, Waluyo (Dicky Zulkarnaen) disergap dan langsung ditahan. Dalam rapat koordinasi pemberantasan narkotika, diputuskan Waluyo dilepas lagi untuk bisa membongkar jaringan pusatnya. Mayor Sujono (WD Mochtar) dan Kapten Marni (Mieke Wijaya) diperintahkan untuk menjalankan operasi itu.

Setelah informasi masuk, mereka berbagi tugas. Sujono menguntit terus Waluyo, sedang Marni menelusuri jaringannya. Kebetulan dalam jaringan ini terjadi perpecahan. Waluyo ingin disingkirkan karena dianggap sebagai mata-mata polisi. Waluyo sendiri, karena rongrongan pacarnya, ingin mendapat uang lebih banyak.

Film berakhir dengan sergapan polisi ke sarang sindikat itu di Pulo Putih, yang wilayahnya merupakan hutan bakau. Ini film polisi, dan hendak menunjukkan bagaimana sulitnya polisi bekerja. Dari menyamar sebagai penjual jamu, sampai harus berlumpur-lumpur.

JARINGAN ANTAR BENUA / 1978



Waluyo adalah seorang kurir penyelundupan obat terlarang, heroin. Tugas-tugasnya antara lain sampai ke negeri Belanda dan Swiss. Ia mempunyai istri bernama Sisca, yang cantik, berwibawa, dan ikut membantu pekerjaan suaminya. Ketika berada di Amsterdam, Waluyo sudah dicurigai oleh aparat keamanan. Namun pihak interpol masih terus mengawasi dengan mengikuti ke mana saja jejaknya, sampai kembali lagi ke Jakarta. Sindikat yang beroperasi secara internasional ini antara lain cukong-cukongnya adalah Apin dan Kim Feng. Keduanya telah merasa bahwa Waluyo telah diketahui oleh polisi. Sesekali mereka memang saling mengancam. Jika Waluyo tak dipakai lagi, mengancam akan membongkar semua rahasia. Polisi terus mengikuti dan mempelajari jejak mereka, para gembong pengedar obat terlarang itu. Akhirnya, Waluyo, Apin, dan Kim Feng dapat diringkus, setelah dengan pengejaran yang cukup sulit sampai di Kepulauan Seribu.

MELATI HITAM (Rayuan Gombal) / 1978

MELATI HITAM (Rayuan Gombal)
Izin Prod: Rayuan Gombal
 

Lena, gadis yang tengah menginjak dewasa, baru saja ditinggal ayah kandungnya yang meninggal. Ia kemudian memilih hidup bebas, berpisah dengan ibu tirinya Rita. Dua kawan akrab Lena adalah Rina dan Happy, gadis-gadis berandalan akibat latar belakang orangtuanya yang berantakan. Rita kemudian berhasil dekat dengan Pak Abbas, seorang kaya kenalan mendiang suaminya. Lena kemudian juga mengenal Pak Abbas, lelaki bandot itu. Lena sendiri menarik hati pemuda tetangganya bernama Rizal. Dalam pesta perkawinan antara Pak Abbas dan Rita, Lena dan kawan-kawan berbuat nekat membius pengantin dan sebagian tamu-tamunya untuk merampas barang-barang perhiasan. Tak pelak lagi Lena, Rina dan Happy dikejar-kejar yang berwajib. Polisi yang ditugaskan memburunya adalah Rizal, yang sebenarnya seorang letnan. Bagi Rizal, hal ini merupakan dilema. Lena bagaimanapun tetap ditangkap dan masuk penjara. Rizal yang terlanjur mencintai Lena, sabar menunggu.