Tampilkan postingan dengan label ISHAQ ISKANDAR 1965-1991. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISHAQ ISKANDAR 1965-1991. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Februari 2011

ISHAQ ISKANDAR 1965-1991


Ishaq Iskandar (lahir di Madinah, Arab Saudi 3 Juli 1942) adalah seorang aktor yang kemudian menjadi sutradara film Indonesia. Ia pernah memerani beberapa film yaitu "Operasi X" dan "Hostes Anita". Hasil karyanya yang populer yaitu film "Ali Topan Anak Jalanan" yang dibintangi Yati Octavia, Junaedi Salat, dan Mieke Widjaya.

DEWI1974AMI PRIJONO
Actor
MALU-MALU KUCING 1980 ISHAQ ISKANDAR
Director
TAPAK-TAPAK KAKI WOLTER MONGINSIDI 1982 FRANK RORIMPANDEY
Actor
WULAN DI SARANG PENCULIK 1975 ISHAQ ISKANDAR
Director
ANTARA DIA DANS AKU 1979 DASRI YACOB
Actor
PERAWAN METROPOLITAN 1991 ISHAQ ISKANDAR
Director
KASUS 1978 ISHAQ ISKANDAR
Director
KABUT UNGU DI BIBIR PANTAI 1981 DASRI YACOB
Actor
KEMBANG PADANG KELABU 1980 ISHAQ ISKANDAR
Director
PENUNGGANG KUDA DARI TJIMANDE 1971 CHITRA DEWI
Actor
MENCARI CINTA 1979 BOBBY SANDY
Actor
ALI TOPAN ANAK JALANAN 1977 ISHAQ ISKANDAR
Director
OPERASI X 1968 MISBACH JUSA BIRAN
Actor
PACAR 1974 TURINO DJUNAIDY
Actor
DIANTARA ANGGREK BERBUNGA 1972 REMPO URIP
Actor
BUNGA-BUNGA PERKAWINAN 1981 ISHAQ ISKANDAR
Director
HOSTESS ANITA 1971 MATNOOR TINDAON
Actor
BAWALAH AKU PERGI 1982 M.T. RISYAF
Actor
ORANG-ORANG LIAR 1969 TURINO DJUNAIDY
Actor
LAYU SEBELUM BEKEMBANG 1977 SOFYAN SHARNA
Actor
GADIS KAMPUS 1979 ISHAQ ISKANDAR
Director
ROSITA 1977 DASRI YACOB
Actor
HATI SELEMBUT SALJU 1981 ISHAQ ISKANDAR
Director
LANGKAH-LANGKAH DIPERSIMPANGAN 1965 NYA ABBAS AKUP
Actor
JANGAN KAU TANGISI 1972 RATNO TIMOER
Actor
KENANGAN DESEMBER 1976 AMI PRIJONO
Actor
LEWAT TENGAH MALAM 1971 SJUMAN DJAYA
Actor
SURAT UNDANGAN 1975 ISHAQ ISKANDAR
Director
WADJAH SEORANG LAKILAKI 1971 TEGUH KARYA
Actor
SUNAN KALIJAGA 1983 SOFYAN SHARNA
Actor

HATI SELEMBUT SALJU (Garis-garis Cakrawala) / 1981


 
Karina (Jenny Rachman), guru dari desa yang punya kepribadian menarik, hingga disukai murid-muridnya. Ia kehilangan calon suami yang meninggal karena terjebak hujan dalam suatu pendakian gunung. Andika (Frans Tumbuan), guru les piano keponakannya, Devy (Ita Mustafa), ternyata mampu mencairkan hatinya. Karina tak dapat menutup diri. Hal ini membuat cinta Devy terhadap guru pianonya terusik. Malah sampai terjadi pertengkaran. Karina kemudian berusaha menghindari permasalahan dengan keponakannya. Ia memilih pulang kampung dan meninggalkan Andika. Di dalam kereta, ternyata Andika telah menunggunya.

PERAWAN METROPOLITAN / 1991

 
 
Sakit hati karena calon suaminya sudah beranak-istri, Nurlela (Eva Arnaz) pergi ke kota untuk mencari kerja. Setelah sukses berkarir, banyak pria yang menaksirnya. Sayang, semua sudah beristri. Nerlela berbalik mempermainkan pria-pria ini. Sementara itu, Mugeni (Rano Karno), kakak Nurlela, diminta atasannya, Murtado (Sunjoto Adibroto), untuk mencari jodoh yang mirip Nurlela. Muncul juga ibu Aisyah (Nani Widjaja) yang ingin menjodohkan Nurlela dengan Jupri (Eddy Riwanto). Film banyolan ini berusaha menonjolkan budaya Betawi.

P.R. REMBULAN SEMESTA FILM

PACAR SEORANG PERJAKA / 1978

PACAR SEORANG PERJAKA 


Sebuah kisah cinta yang cukup berbelit. Bahar (Achmad Albar), pemuda dari seberang dipanggil ke Jakarta untuk bekerja di perusahaan pamannya. Di rumah keluarga itu ia jatuh hati kepada gadis bungsu anak pamannya, Aisah (Rini S. Bono). Hubungan cinta dua sejoli itu terhalang oleh kematian Meinar (Titi Qadarsih), kakak Aisah yang sudah cukup lama sakit. Aisah sangat sayang kepada putri cilik Meinar dan juga akrab dengan Arman (Hendra Cipta), kakak iparnya. Aisah juga takut melanggar janji terhadap Meinar ketika menjelang ajal. Meinar minta agar Aisah menikah dengan Arman dan menjadi ibu tiri bagi anaknya itu dengan baik. Dengan linangan air mata Aisah terpaksa meninggalkan Bahar. Dalam keadaan merana Bahar menemukan gadis lain, buruh di pabrik itu bernama Fatimah (Grace Simon). Bahar dan Fatimah hidup bersama tanpa menikah, sampai pada suatu saat keadaan yang memaksanya.

KASUS (Kegagalan Cinta) / 1978

 

Krish (Zeyd Almasawa), anak lelaki dari seorang duda pengusaha kaya di bidang tekstil, memilih hidup di seni musik daripada seni desain seperti diharapkan oleh ayahnya. Hubungan antara ayah dan anak pun renggang. 
 
Ayahnya berkehendak anaknya dapat melanjutkan usahanya, sementara Krish bermimpi menjadi komponis. Kerenggangan memuncak ketika Krish secara diam-diam mengawini wanita idamannya (Early Burhan Ali) dan hidup bersama di rumah kontrakan mungil. Dibekali dengan setumpuk kekecewaan, ayah Krish menyewa detektif swasta (Ami Prijono) untuk menyelidiki kehidupan anaknya, terutama siapa sebenarnya istri Krish. Diketahui bahwa menantunya adalah bekas perempuan tidak baik, maka dicarilah akal agar keluarga muda bahagia itu berpisah. Kegagalan cinta pun terjadi.

BUNGA-BUNGA PERKAWINAN / 1981

 

Lasmi (Lydia Kandau)seorang mahasiswi, anak tiri pengusaha Subroto (Jeffry Sani)mempunyai kekasih Herman (Whelly Tjahjadi). Subroto berhutang pada kawan usahanya, Maulana (Dolf Damora). Maulana mempunyai anak tunggal Indra (Alan Nuari) yang bertugas memegang keuangan pada perusahaan ayahnya. Lasmi tahu betul siapa Indra ini. Di mata Lasmi Indra adalah pemuda yang menghamili Harni (Nova Swadie), namun tidak mau bertanggungjawab, dengan alasan tidak mencintainya. Rudi (Harry Capri) yang mencintai Harni, menghajar Indra dan menikahi Harni.

Suatu hari, Maulana tertarik melihat Lasmi dan berniat menjodohkan dengan Indra. Subroto melihat kesempatan ini dianggap dapat melunasi hutangnya. Karena itu ia memaksa Lasmi menerima Indra. Lasmi mengajak Herman kawin lari, tetapi Herman merasa tidak siap. Maka terpaksalah Lasmi menerima lamaran Indra dan menikah. Rahasia Indra tak disampaikannya pada ibu kandungnya. Lasmi berusaha membuat Indra marah dengan membongkar rahasia Indra agar diceraikan. Ternyata Indra memang mencintai Lasmi meskipun Lasmi tidak mempedulikan anaknya. Lasmi baru sadar saat anaknya sakit tipus dan harus dirawat di rumah sakit.

KEMBANG PADANG KELABU / 1980



Adisti (Jenny Rachman) sering diejek kawannya sebagai anak haram. Ibunya, Marni (Lenny Marlina)tidak pernah menjelaskan masalahnya meskipun Adis sering mendesaknya. Suatu hari pak pos memberitahu bahwa ia mendapat kiriman uang dari Yuwono,yang sebenarnya sudah sering berulang tanpa sepengetahuannya, karena ibunya yang mengambil. Adis kemudian menanyakan masalahnya kepada bibinya, Atik (Marlia Hardi). Dari bibinya itu, Adis tahu bahwa ayah kandungnya adalah Yuwono (Kaharuddin Syah), yang pernah menjabat camat di desanya, sementara Marni menjadi sekretarisnya. Saat Yuwono menikah dengan gadis lain,hubungan Yuwono dan Marni telah membuahkan kehamilan. Marni minta kawin, tetapi kemudian cerai setelah Adisti lahir. Marni kemudian menikah dengan Yudi (Halim Perdanakusuma) dan hidup bahagia di Sukabumi.

Adis sempat datang ke rumah Yuwono hanya untuk melihatnya saja.Yuwono merasa terganggu dan karena Adis sudah cukup umur, Yuwono menulis surat pada Adis menjelaskan siapa dirinya. Adis kuliah di Jakarta dan Yuwono pernah mampir sebentar ke asrama Adis. Saat liburan Adis datang dan menginap di rumah bapaknya, Yuwono.Karena Yuwono selalu menghindar, Adis memaksa bicara. Sang Ayah lalu minta maaf. Meskipun sudah dijelaskan masalahnya,Adis merasa tak pantas dicintai pacarnya, Prayoga (Herman Felani. Ibunya datang ke Jakarta untuk membantunya, dan untunglah sahabat asramanya, Elsye (Lydia Kandou) berhasil mempertemukan Ibu dan Ayah Adis di bandara saat ayahnya hendak berangkat ke daerah transmigran,untuk mengabdikan sisa hidupnya. Yuwomo akhirnya mewariskan hartanya pada Adis dan kakak tirinya.
P.T. CIPTA PERMAI INDAH FILM

MALU-MALU KUCING / 1980



Mira (Mutia Datau) adalah anak bungsu perempuan satu-satunya keluarga (Pitrajaya Burnama).Ia tidak mempunyai teman main perempuan, ayahnya mempunyai sebuah sasana tinju, sehingga ia menjadi gadis cantik, yang badung dan kelaki-lakian.Hal ini merisaukan ibunya (Rieka Suatan). Ketika Dino (Herman Felan),anak dokter Eko (Amran S.Mouna),teman Mira semasa kecil datang dari luar negeri, ibu Mira mengatur siasat untuk mempertemukan mereka. Mira tetap tak acuh, meski Dino sudah menunjukkan minatnya. Akhirnya, setelah melalui lika-liku kisah, mereka dapat bersatu dan Mira lebih menyadari kewanitaannya.

GADIS KAMPUS / 1979



Adaptasi dari novel "Berlalu dalam Sunyi".
Suci (Alicia Djohar) jatuh cinta kepada Rangga (Widi Santoso). Untuk mendapatkan cinta Rangga, Suci dibantu oleh dua sahabatnya, Agus (Junaedy Salat) dan Diah (Ita Mustafa). Sementara ada dua pria lain yang mencintai Suci, tetapi ditolaknya. Yang pertama Indra (Soultan Saladin), seorang mahasiswa anak broken home dan yang kedua adalah dosen Eka (August Melasz).

Maka Rangga menjadi sasaran Indra. Indra mengerjai Eka untuk merebut hati Suci, ternyata Suci tetap mencintai Rangga. Eka pun menyadarai kalau cintanya bertepuk sebelah tangan. Suatu hari, Eka melihat Rangga disergap oleh Indra dan kawan kawan, Ekapun turun membantu Rangga. Eka tertusuk pisau. Rangga dan Eka masuk rumah sakit, sementara Indra melarikan diri.

ALI TOPAN ANAK JALANAN / 1977



Diangkat dari Novel Teguh Esha yang di terbitkan di kompas dalam berseri, cukup populer sekali saat itu. Contoh dari kehidupan anak jalanan di kota metropolitan di Jakarta.

Cerita dan skenario film ini ditulis langsung oleh Teguh Esha sendiri.

Ali Topan mengganggu Anna Karenina yang kebetulan lewat bersama ibunya. Rombongan Ali Topan itu ditunjukkan bagai rombongan anak yang besar di jalanan, karena tidak mendapat kasih sayang orang tua. Asal mulanya; ibu yang sibuk, dan ayah yang keluar masuk hotel dengan perempuan lain dan pulang ke rumah selalu terlambat. Meski demikian, digambarkan juga bahwa Ali Topan adalah anak terpandai di kelasnya. Jadi mereka tidaklah jahat. Keluarga Anna Karenina justru sebaliknya. Orang tuanya sangat menjaga anaknya, tapi justru kebobolan. Kakaknya kawin lari. Anna yang dipindah sekolah oleh orang tuanya, ketemu lagi dengan Ali yang mengganggunya. Satu kelas lagi. Ketika Anna dijahili, Ali membela. Maka tumbuhlah rasa simpati. Mereka lalu pacaran, meski ditentang keras orang tua Anna. Anna berontak. Anna minta Ali mengantarkannya ke rumah kakaknya yang bahagia bersama suami di desa. Orang tuanya datang bersama polisi untuk menangkap Ali. Anna mengancam bunuh diri dengan gunting, hingga selamatlah Ali. Orang tuanya mangalah
YOUNG ROMEO FILM

News
25 Februari 1978
Hiburan Ali dan Anna


ALI TOPAN ANAK JALANAN Sutradara : Ishak Iskandar Cerita & Skenario: Teguh Esha ALI Topan dan teman-temannya mengganggu Anna Karenina yang kebetulan lewat bersama ibunya di suatu siang. Ini memang perkenalan yang baik bagi kisah tentang remaja-remaja nakal yang dewasa ini menarik perhatian pembuat cerita hiburan. Setelah itu, para penonton diharap saja tahu, bahwa rombongan anak muda itu adalah mereka yang besar di jalanan karena "tidak mendapat kasih sayang orangtua." Untuk meyakinkan penonton bahwa hulu malang kenakalan remaja adalah orangtua, diperlihatkanlah ibu yang sibuk sendiri dan ayah yang keluarmasuk hotel -- dengan perempuan lain tentu dan pulang rumah selalu terlambat. Anak Terpandai Dengan sikap serta cara hidup orangtua yang demikian - entah kenapanestu begitu langsung disimpulkan: anak mereka mesti jadi anak jalanan, karena kasih di rumah tak ada. Tapi Teguh Esha masih berbelas kasihan pada Ali Topan: anak muda ini masih bisa jadi anak terpandai di kelasnya dan teman-temannya pun bukan anak jahat melainkan lucu-lucu adanya. Adapun keluarga Anna Karenina, tidak kurang menarik. Berbeda dengan keluarga Ali Topan bagai langit dan bumi. Mengaku masih keluarga bangsawan, mereka terlalu menjaga anak-anak Anehnya justru karena terlalu "dijaga" itulah, seorang kawin lari setelah hamil, sedang Anna akhirnya berontak. Seperti juga pada keluarga pertama, terhadap keluarga yang terakhir ini penulis cerita tidak merasa perlu memberi sedikit argumentasi dari pandangan hidup, misalnya. Para penonton harus menerima. Tapi barangkali di sinilah harus dilihat perbedaan cerita hiburan dengan cerita serius.

Pada jenis pertama, jalan cerita memang kadangkala menarik -bahkan fantastis --hanya pengolahan (ermasuk kekayaan batin) kebanyakan tidak memadai. Pada cerita serius, tema barangkali sederhana, tapi disampaikan dngan baik, ada sesuatu yang terpancar dn hidup. Tante Girang Dari film Ali Topan Anak Jalanan tipe oleh kesan amat kuat, bahwa cerita dibangun dari sejumlah dugaan yang tidak pernan dicoba mencocokkannya dengan kenyataan sehari-hari. Teguh Esha telah menulis dengan cara yang sama seperti sejumlah penulis kisah tentang siapa yang disebut Tante Girang, yang di akhir tahun enam puluhan merajai dunia hiburan kita. Sebagai tontonan, film ini memang suguhan kbusus remaja. Dialog--yang tidak selalu rapi - mengandung sejumlah ungkapan yang populer di kalangan mereka. Dan tingkah laku remaja para tokohnya bukan tidak menimbulkan kemesraan di kalangan penonton remaja. Lebih dari itu tidak banyak yang bisa dihalap. Juga tidak dari permainan Yatti Octavia (Anna Karenina) yang nampak datar dari satu film ke film lainnya. Bagi sutradara Ishak Iskandar, yang pernah menghasilkan film Wulan Di Sarang Penculik, Ali Topan Anak Jalanan bukan sebuah karya yang patut dibanggakan. Salim Said.

WULAN DI SARANG PENCULIK / 1975

WULAN DI SARANG PENCULIK

Dalam surat izin produksi berjudul "Barung Kuning".


Karena sibuk mempersiapkan peragaan pakaian ciptaannya, Ny. Surya (Nani Widjaja) mengirimkan anaknya Wulan (Yiyik Trisulo) ke villanya di pegunungan ditemani oleh pengasuhnya Nunung (Titik Qadarsih) Tidak jauh dari tempat itu sedang berlangsung perkemahan pramuka. Tono (Yoyok Trisulo) dan Budi (Bono Sudibyo) ikut dalam perkemahan itu.

Suatu hari saat Wulan sedang jalan-jalan di kebunnya yang luas ia diculik. Penculik minta tebusan sebesar Rp. 25 juta, bersamaan dengan itu Tono dan Budi ter[pisah dari regunya saat melakukan tugas mencari jejak. Tono dan Budi sampai ke gubuk tempat Wulan disekap, Wulan lalu diajak melarikan diri, polisi berhasil menggrebek penculik tapi Tono, Budi dan Wulan tak dijumpai.

Begitu sampai jalan raya mereka menumpang mobil sayur sampai ke Jakarta dan lalu "ditangkap" polisi saat bermain-main di air mancur. Polisi menelpon keluarga Surya, Wulan di jemput ayahnya







NEWS
05 Februari 1977

Pokoknya mewah

WULAN DI SARANG PENCULIK Sutradara : Ishaq Iskandar Skenario: Arifin C Noor Produser: PT Madu Segara Film INI betul-betul film klas atas. Baik cerita, pakaian para pemain, rumah dan isinya maupun jalan ceritanya, semuanya khas orang atas sana. Untuk mereka yang hidupnya Senen-Kemis - atau bahkan sedikit lebih haik dari itu -- menonton film ini pasti akan merupakan semacam piknik ke "alam mimpi" yang tidak semuanya mimpi, sebab konon hidup mewah demikian bukan tidak dinikmati oleh sejumlah kecil penduduk Jakarta: Ayah yang lebih sibuk di luar negeri, ibu yang asyik dengan kreasi pakaian serta para pragawatinya, anak tunggal yang masih kanak-kanak lantas dibikin terlantar dalam kemewahan. Supaya nyonya ini (Nani Widjaja) boleh lebih kelihatan sibuk, puterinya, Wulan (Yiyik Trisulo) dikirim saja ke pegunungan.

Di sana ada rumah mewah macam milik para bangsawan di Eropa, lengkap dengan kuda-kuda piaraan, kebun bunga serta berbagai kebun yang luas. "Ini semua milik papa Wulan", kata pak tua penjaga rumah peristirahatan mewah dan kebun-kebun itu. Mewah dan menggiurkan, begitu semua tiba di mata penonton. Barangkali karena tidak suka mengganggu kenikmatan penonton yang lagi asyik bermewah-mewah itulah maka adegan penculikan dalam film ini dikerjakan dengan cara yang sama sekali tidak memerlukan ketegangan sehelai syaraf sekalipun. Sudah tentu untuk maksud itu para penculik harus dibikin bodoh dan polisi serta hansip boleh berputar-putar entah sampai kapan.

Dan bahwa pada akhirnya Wulan selamat bahkan sebelum tahu bahwa ia diculik, itu pun hal yang nampaknya sejalan dengan hasrat bermewah dan bersenang-senang. Ibu Wulan di akhir cerita diperlihatkan menyesali sikapnya yang menyepelekan anaknya. Bisa diperkirakan bahwa film ini mempunyai niat yang amat mulia, yakni mendakwah para ibu agar dalam keadaan sibuk macam apa pun, itu anak jangan sampai lupa.

Masih untung cuma jatuh di tangan para penculik yang tolol-tolol. Bagaimana misalnya kalau tergoda oleh tukang edar morfin. Pasti berabe, kan? Ada pun mengenai sutradara muda Ishaq Iskandar, lewat film ini tidak banyak yang bisa diperkatakan tentangnya. Ia anak didik Teguh Karya. Tidak sulit bila melihat bekas-bekas tangan gurunya di sana. Tapi permainan yang tidak jelek dari para bintang baru yang ditangani Ishaq dalam karyanya yang baru rampung itu, nampaknya patut dinilai sebagai hasil ketekunan sang sutradara yang memang baru menghasilkan dua film. Salim Said

SURAT UNDANGAN / 1975

 


Rudy (N. Riantiarno) dan Erna (Titiek Sandhora) bak orang pacaran , kemana-mana berdua, padahal yang ditaksir Rudy adalah Elsa (Christine Hakim) adik Erna. Kesalah pahaman ini saja berlarut apalagi ada Taufik (Ratno Timoer) kawan bisnis ayah Erna-Elsa yang ganteng, pandai main gitar dan tertarik pada Elsa, yang sebenarnya diam-diam mencintai Rudy.

Erna sendiri yakin bahwa Rudy mencintainya, apalagi mereka sama-sama sepakat belajar bersama di luar negeri. Akhirnya kesempatan Rudy-Elsa untuk membuka hati kesampaian juga, tapi mereka menjaga diri, sampai suatu saat mereka akan berterus terang pada keluarga. Saat itu ternyata urung datang karena Rudy-Erna mengalami kecelakaan. Rudy luka ringan, sedang Erna harus diamputasi. Merasa bertanggung jawab Rudy melamar Erna tanpa memberitahu Elsa dulu. Elsa terpaksa menerima.
P.T. SUGAR INDAH FILM