Tampilkan postingan dengan label ISMAUN 1971-1991. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISMAUN 1971-1991. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Juli 2020

FAJAR MENYINGSING / 1975


Yadi (Adhi Irawan), Uki (Erwin Gautama), dan Ria (Ria Irawan), tiga kakak beradik yang jadi yatim piatu. Ayahnya meninggal karena kecelakaan, sedang ibunya mati sakit. Yadi si sulung yang baru berusia 13 tahun terpaksa berjualan es untuk menegakkan rumah tangga. Uki ingin membantu dengan berjualan koran, tapi saat ketahuan, ia dilarang meneruskan kegiatannya oleh Yadi. Sedang Ria yang sempat diangkat anak oleh sebuah keluarga berada, tidak betah dan kembali ke rumah. Berbagai cobaan dihadapi Yadi, termasuk bolos sekolah, diejek kawan, dirayu agar berjualan narkotik. Yadi tetap teguh, bahkan ia belajar sendiri di luar sekolah, hingga waktu lulus ujian, ia mendapat gelar pelajar teladan.
P.T. AGORA FILM

Sutradara: MARHADI JF
Lahir di Jambi. Pendidikan : SLA (tamat), Akademi Film Nasional Univ. Jayabaya (tidak selesai). Tahun 1953 Marhadi kerja di Golden Arrow. Antara tahun 1955 - 1959 bekerja di Persari Film. Menjadi Pembantu Sutradara sejak tahun 1960 untuk film "Ibu Mertua". Sebagai Co-Sutradara sampai tahun 1973 di mana ia ikut menyelesaikan sekitar 8 buah film antara lain : "Djakarta By Pass" (1962), "Lagu dan Buku" (1963), "Dosa Di Atas Dosa" (1974). Tahun 1975 ia mencoba menjadi Sutradara penuh untuk film "Fajar Menyingsing". Menulis skenario "Hati Yang Tertinggal" (1977).

Jumat, 11 Februari 2011

ISMAUN 1971-1991



Lahir Senin 05 Pebruari 1934 di Cilacap. Pendidikan : SLA (tamat berijazah I952 -I955).Sebelum memulai karirnya sebagai Juru Kamera, Ismaun pernah bekerja di ALRI pada Biro & Film (1956). Mulai kerja di PFN tahun I958 di bagian film berita sebagai Juru Kamera. Tandn 1960 keluar dari PFN dan bekerja di Perusahaan film Sangga Buana sebagai Pembantu Juru Kamera. Setahun kemudian kembali lagi ke PFN dengan jabatan sebagai Juru Kamera film berita.Tahun I968 menjadi Juru Kamera untuk film cerita "Apa Jang Kau Tjari Palupi?".Pada tahun I974 atas kehendak sendiri ia keluar lagi dari PFN dan bekerja secara free lance.antara lain "Derita Tiada Akhir" (1970), "Mantili Si Pembunuh" (1971), "Flamboyan" (1972), "Pencopet" (1973), "Fa-jar Menyingsing" (1974), "Widuri" (1976), "Duo Kribo" (1977), "Bila Si Kembar Bercinta" (1978), "Ira Maya Si Anak Tiri" (79), dll.Selama karirnya sebagai Juru Kamera, ia pernah memperoleh tanda penghargaan dari bekas Presiden Soekarno untuk karya film dokumenternya, "Expedisi Tjendrawasih" (1964) dari Brigjen Sarwo Edhie (Komandan RPKAD) untuk "RPKAD Di Puncak Gunung Lawu" (1967), dari Brigjen Soemadi untuk "Operasi Sapu Bersih" dan dari Pangdam XII/Tanjung Pura berupa Satya Lencana Dharma Pala dalam rangka pembuatan film dokumenter "Operasi Penumpasan PGRS/ PARAKU dan Sisa2 G.30 S PKI di Kalimantan Barat" (1970). Nominasi Best Cinematography FFI'81
    •    Ismaun - Buah Hati Mama

BATARA KARANG 1989 TOMMY BURNAMA Director Of Photography
MENERJANG PRAHARA DI KOMODO 1991 TOMMY BURNAMA Director Of Photography
FLAMBOYANT 1972 SJUMAN DJAYA Director Of Photography
BAYI AJAIB 1982 TINDRA RENGAT Director Of Photography
MISTRI SUMUR TUA 1987 ALI SHAHAB Director Of Photography
PERTARUNGAN DI GUNUNG SETAN 1989 S.A. KARIM Director Of Photography
WIDURI KEKASIHKU 1976 SOPHAN SOPHIAAN Director Of Photography
MISTRI LEMBAH NAGA 1989 TOMMY BURNAMA Director Of Photography
LUKA DI ATAS LUKA 1987 BUCE MALAWAU Director Of Photography
ARWAH ANAK AJIAB 1988 TOMMY BURNAMA Director Of Photography
CEWEK-CEWEK 1987 ATOK SUHARTO Director Of Photography
DERITA TIADA AKHIR 1971 IKSAN LAHARDI Director Of Photography
BUAH HATI MAMA 1980 SOPHAN SOPHIAAN Director Of Photography
BUAH BIBIR 1972 IKSAN LAHARDI Director Of Photography
DUKUN KOTA 1978 SYAMSUL FUAD Director Of Photography
DUKUN LINTAH 1981 ACKYL ANWARI Director Of Photography
LETNAN HARAHAP 1977 SOPHAN SOPHIAAN Director Of Photography
DON AUFAR 1986 PITRAJAYA BURNAMA Director Of Photography
SATU CINTA SEJUTA RASA 1988 WISJNU MOURADHY Director Of Photography
KECUBUNG SAKTI 1988 WISJNU MOURADHY Director Of Photography
TERTANGKAP BASAH 1988 S.A. KARIM Director Of Photography
DUEL 1984 BACHROEM HALILINTAR Director Of Photography
SI BUTA DARI GUA HANTU 1990 RATNO TIMOER Director Of Photography
BANG SOMAD SI TANGAN SATU 1991 TOMMY BURNAMA Director Of Photography
PAK SAKERAH 1982 B.Z. KADARYONO Director Of Photography
TIGA DARA MENCARI CINTA 1980 DJUN SAPTOHADI Director Of Photography
DUO KRIBO 1977 EDUART P. SIRAIT Director Of Photography
SOPIRKU SAYANG 1978 KUSNO SUDJARWADI Director Of Photography
TITISAN SI PITUNG 1989 TOMMY BURNAMA Director Of Photography
FAJAR MENYINGSING 1975 MARHADI JF Director Of Photography
BILA SI KEMBAR BERCINTA 1977 DJUN SAPTOHADI Director Of Photography
REMAJA PULANG PAGI 1978 SYAMSUL FUAD Director Of Photography
MONTIR-MONTIR CANTIK 1984 B.Z. KADARYONO Director Of Photography
DJEMBATAN EMAS 1971 IKSAN LAHARDI Director Of Photography
IRA MAYA SI ANAK TIRI 1979 EDUART P. SIRAIT Director Of Photography
SARAH 1974 BONO PARTOSANJOYO Director Of Photography
MANTILI SI PEMBUNUH 1972 ASKUR ZAIN Director Of Photography
TOMBAK 1990 TOMMY BURNAMA Director Of Photography
TOMBAK PEMBELAH BUMI 1984 BACHROEM HALILINTAR Director Of Photography
SYEH SITI KOBAR MEMBANGKANG 1989 RATNO TIMOER Director Of Photography
MAT PELOR 1990 RACHMAT KARTOLO Director Of Photography
MODAL DENGKUL KAYA RAYA 1978 PITRAJAYA BURNAMA Director Of Photography
SUNAN GUNUNG JATI 1985 BAY ISBAHI Director Of Photography
SUNAN KALIJAGA 1983 SOFYAN SHARNA Director Of Photography.

SARAH / 1974



Sarah (Debby Cynthia Dewi), anak keluarga miskin di desa, yang uang sekolah pun tak bisa bayar lagi, tiba-tiba mendapat durian runtuh. Ia ditawari sekolah oleh Sudarta (Muni Cader), yang hanya sekadar lewat di desa itu dan pura-pura cari tanah lima hektar. Waktu di Jakarta pun, dia lebih banyak sekolah senam dan peragawati, dan pesiar daripada sekolah sungguhan. Dan Sudarta memang perlahan-lahan menggarap, sampai suatu waktu berhasil menggagahinya. Sarah lalu diumpankan pada rekan bisnisnya. Pegawai Sudarta, Hadi (Aditono) yang diam-diam mencintai Sarah, berusaha menggagalkan. Sarah akhirnya terpaksa melayani. Hadi lalu dipecat. Ia mengajak Sarah lari. Sarah mau. Sudarta mendahului datang ke desa dan memfitnah Sarah, hingga Sarah diusir dan tak diaku anak. Sarah mau bunuh diri di rel kereta, ketahuan dua pemuda yang lewat. Lalu diangkut. Di tengah jalan, mereka mampir di sebuah restoran. Dan di situ ketemu rekan bisnis Sudarta yang lalu memberi Sarah rumah dan mengajak kawin. Hadi datang lagi bersama orangtuanya, Sarah menolak. Mereka lalu pergi dan terduduk di seberang jalan rumah, tanpa tahu bahwa Sudarta masuk rumah dan ditembak Sarah. Baru setelah mendengar tembakan, Hadi dan kedua orangtua Sarah masuk rumah. Sudarta dan Sarah telah tewas.

P.T. ISTANA CIPTA AGUNG FILM



Disutradarai Oleh BONO PARTOSANJOYO / Raden Mas Imam Subono

Lahir di Kudus. Pendidikan : Mahasiswa UGM sampai tingkat II, dilanjutkan dengan kursus-kursus antara lain : Banking Course (tamat), Insurance Course (tamat), "Asta Travel Course (tamat).Dalam bidang seni dan hiburan pernah mendapat pendidikan dari Kino Drama Atelieur dan Stichting hiburan Mataram di Jogya, sementara pendidikan kepariwisataan diperolehnya di luar negeri. Sebelum ke film Bono pernah menjadi pemain sandiwara pemain. Ketika bermain dalam sandiwara "Ksatria", ia ditawari oleh sutradara Dr. Huyung untuk bermain film. Tahun 1950 tawaran itu diterimanya dan main untuk pertama kalinya dalam film "Antara Bumi dan Langit" (1950) sebagai pemeran utama. Film ini dikenal sebagai film Indonesia pertama yang mencoba memperlihatkan adegan ciuman. Dan percobaan itu gagal karena tantangan yang keras dari berbagai golongan dalam masyarakat. Adegan ciuman itu dipotong oleh Badan Sensor Film Indonesia. Film-film Bono selanjutnya antara lain "Sepanjang Malioboro" (1951) "Kenangan Masa" (1951), "Rusmala Dewi" (1955) dan lain-lain. Film-filmnya belakangan antara lain : "Hostess Anita" (1971), "Tiada Jalan Lain" (1972), "Bundaku Sayang" (1973) "Marina" (77), "Rosita" (78) dan lain-lain. Penyutradaraan film untuk pertama kalinya dilakukan dalam film "Sarah" (1974). Sementara di luar film pernah aktif sebagai pegawai tinggi di kementrian dalam negeri, keuangan, menjabat direksi di beberapa hotel, guru bahasa asing, memimpin misi kebudayaan di luar negeri dan lain-lain.