Tampilkan postingan dengan label MUCHLIS RAYA 1972-1993. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MUCHLIS RAYA 1972-1993. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Februari 2011

MUCHLIS RAYA 1972-1993



Lahir Rabu, 25 Desember 1946 di Jakarta. Pendidikan: Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), 1965-1968. Workshop Sinematografi Deppen-IKJ (1976). Kursus Bahasa Inggris. Mulai terjun ke dunia film tahun 1971 sebagai pemain dalam Lewat Tengah Malam. Kemudian menjadi Asisten Sutradara sebanyak lima kali untuk alm. Sjumandjaja, dimulai dari Flamboyan (1972). Kariernya kemudian meningkat dan menjadi sutradara di tahun 1977 untuk Arwah Komersil Dalam Kampus produksi PT. Gemini Satria Film. Nada-nada Rindu (1987) mendapat penghargaan sebagai Film Musikal Terbaik FFI 1988. Selain menyutradarai, untuk beberapa filmnya juga menulis skenarionya. Disamping itu, pernah juga menjadi Produser Pelaksana. Dalam dunia sinetron telah juga menyutradarai. Yang pertama adalah produksi TVRI, Cak Gaol (1991). Pekerjaan lain yang pernah dia tekuni adalah, memimpin Teater Pasar Minggu, bekerja di Pusat Kesenian Jakarta-Taman Ismail Marzuki dan berwiraswasta.

NADA-NADA RINDU1987MUCHLIS RAYA
Director
PELANGI DI LANGIT SINGOSARI 1972 ISHAK SUHAYA
Actor
FLAMBOYANT 1972 SJUMAN DJAYA
Actor
ARWAH KOMERSIL DALAM KAMPUS 1977 MUCHLIS RAYA
Director
BADAI DI AWAL BAHAGIA 1981 MUCHLIS RAYA
Director
KEMILAU CINTA DI LANGIT JINGGA 1985 MUCHLIS RAYA
Actor Director
RIO SANG JUARA 1989 MUCHLIS RAYA
Director
ACH YANG BENERRR... 1979 MUCHLIS RAYA
Director
TABIR BIRU 1993 MUCHLIS RAYA
Director

RIO SANG JUARA / 1989

RIO SANG JUARA


Kisahnya mengingatkan film "Rocky" yang dibintangi Sylvester Stalonne. Rio (Willy Dozan) harus menggunakan kepalan tangannya untuk hidup sebagai tukang parkir liar. Ketika masalah parkir itu dibenahi pemerintah daerah, maka Rio kehilangan sumber hidupnya. Ia kemudian ditolong oleh Mursali (Simon PS) untuk menyopiri taksinya di malam hari. Dalam pekerjaan ini pun masalah kepalan tangannya muncul lagi, meski ia sempat berkenalan dengan Lia (Sophia Latjuba), gadis bingung. Rio dianjurkan jadi petinju. Maka ia memasuki sasana Oom Eddy (WD Mochtar). Kariernya melesat. Tapi, Lia membuat ia terlupa pada pekerjaan sebenarnya: latihan dan bertanding. Juga lupa pada pacar di kampung, Sinta (Ayu Azhari). Karena itu ia kalah pada pertandingan berikutnya. Pukulan berikutnya, Lia meninggal saat menggugurkan kandungannya. Rio pulang kampung. Oom Eddy dan kawan-kawan Rio berusaha menumbuhkan semangatnya. Rio kembali ke arena tinju dan berhasil.

NADA-NADA RINDU / 1987



Karena kalah bersaing baik dalam musik maupun pacar Ramlan (Pupung Harris) menggunakan akal licik. Camelia Malik alias Mia (Camelia Malik) pasangan duetnya sukses besar dan pacaran dengan Rhoma Irama. Mula-mula Ramlan mengusulkan kepada produsernya Niko (Piet Pagau) untuk menarik Mia dari perusahan rekaman saingannya. Niko setuju, maka Ramlan beraksi. Ia menggunakan umpan Maya (Dana Christina) pacarnya yang kecanduan narkotika untuk merayu Rhoma dan menaroh obat di minuman Rhoma. Lalu Maya dipotret bersama Rhoma di tempat tidur, foto disebarkan ke surat kabar, hingga heboh, sementara ia menarik Maya ke perusahaannnya Niko dan membuat pementasan sendiri. Waktu hendak menggagahi Mia tindakan Ramlan kepergok Maya yang memang mencintainya hingga Maya membuka rahasianya. Ramlan mengancam Mia untuk tutup mulut. Rhoma yang terpukul dengan kejadian ini pergi menyepi ke tempat gurunya.

Di sana ia disarankan ganti nama dan mulai lagi dari bawah. Rhoma menyamar menjadi Zulfikar dan berhasil diterima rekamam oleh Niko karena kemiripan dengan Rhoma. Niko sendiri menduetkan dengan Mia. Ramlan kembali cemburu lalu bersama temannya menghajar Rhoma di jalanan. Pada malam pertunjukan yang dijadwalkan ternyata Rhoma tetap tampil meski terlambat. Dan Mia membuka kedok Ramlan yang sebenarnya. Banyak lagu yang dilantunkan secara penuh hingga film terasa panjang.

P.T. FIRMAN MERCU ALAM FILM

ACH YANG BENERRR... / 1979

 

Herry Irama yang mimpi jadi penyanyi, dipecat dari pekerjaannya karena dianggap kurang disiplin. Ia ketahuan sedang menyanyi di kantor. Kesulitan bertambah dengan diusirnya ia dari rumah oleh ayahnya. Untuk mempertahankan hidup ia melamar ke perusahaan rekaman namun ditolak. Akhirnya ia bekerja menjadi tukang kebun di rumah penyanyi dangdut terkenal, Diana Yusuf. Mimpinya mulai terkabul. Sementara itu ayahnya meninggal, ibunya dirawat oleh Diana Yusuf yang mulai jatuh cinta dengan Herry.

BADAI DI AWAL BAHAGIA / 1981

BADAI DI AWAL BAHAGIA
 
Rhoma yang kini telah berumah tangga denga Ricca nampak sangat berbahagia sekali dalam bahtera rumah tangga mereka, apalagi kini mereka telah dikaruniai seorang anak yang diberi nama Deby. Deby inilah tempat curahan kasih sayang mereka berdua.

Sementara itu Bonang yang sudah keluar dari penjara telah mempunyai usaha bersama anak buahnya yang jelas melanggar hukum. Mereka mengadakan perampokan-perampokan dan usaha penyelundupan. Yang saat ini usaha mereka sudah sangat terjepit. Di mana-mana jaringan kepolisian yang telah meningkatkan keamanan di segala sektor untuk menumpas usaha-usaha kejahatan dan penyelundupan, selalu memergoki mereka. Hal ini membuat Bonang tambah bingung sehingga akhirnya Bonang berusaha mengeluarkan Herman dari penjara yang dianggap Bonang sebagai oran
g yang selalu mempunyai ide-ide.

Herman pun lari dari penjara dan melihat kenyataann Bonang yang kian terjepit. Herman yang melihat kesempatan ini timbul idenya untuk melampiaskan dendamnya kepada Rhoma bersama Bonang dan anak buahnya.

Dimulai dengan menculik Deby dari sekolahnya yang membuat Rhoma dan Ricca tertekan jiwanya. Hal ini diteruskan Herman dengan ancaman penebusan uang bagi Deby.

Tetapi Herman yang dendam pada Rhoma mempergunakan kesempatan ini untuk menggunakan Rhoma sebagai alat mencari keuntungan di samping yang lebih utama untuk merusak nama baik Rhoma. Rhoma dipaksa merampok bank dengan ancaman membunuh Deby apabila menolak. Hadiah yang juga masuk perangkap Bonang Cs. yang satu tahanan dengan Deby tak tahan melihat Deby disiksa terpaksa menyuruh Rhoma mengikuti kemauan Bonang Cs.

Rhoma terpaksa merampok bank dengan maksud Deby akan dibebaskan. Ternyata perampokan berhasil, tapi Deby tidak juga dibebaskan. Rhoma dalam perampokan ini sempat melepaskan diri dari Bonang Cs. Terlepasnya Rhoma membuat Bonang Cs. naik pitam.

Dalam pertunjukan show Rhoma, Bonang dengan senjatanya yang memakai teleskop berusaha membunuh Rhoma tapi sempat diketahui petugas kepolisian Badrun Cs. sehingga mereka melarikan diri dan dikejar Badrun Cs.

Rhoma yang mengetahui hal ini ikut menyusul mengejar Herman dan Bonang Cs.

Pada satu jalan di perkebunan karet Rhoma menyusul Badrun Cs. Badrun berinisiatif berangkat dengan Rhoma sebagai penunjuk jalan untuk menyelamatkan Deby yang disandera dan menumpas penjahat-penjahat tersebut. Mereka berdua menuju markas Bonang. Herman dan Bonang Cs. sesampainya di markasnya mencari Dona salah satu anak buah Bonang yang saat itu mati karena berkelahi dengan Hadiah. Hadiah tewas oleh Herman dan Bonang Cs. dalam menyelamatkan Deby. Pada saat kritis, Rhoma yang didampingi Badrun berhasil menumpas Herman dan Bonang Cs.

KEMILAU CINTA DI LANGIT JINGGA / 1985



Rhoma Irama dan pacarnya Aida (Yati Octavia) dikontrak untuk membuat film oleh Leo (Harun Syarief) dan kaki tangannya Richard (Hendra Cipta), sementara pada saat bersamaan Rhoma sendiri juga mengadakan beberapa pertunjukan di kota yang sama. Leo masuk dalam komplotan kejahatan. Film baginya adalah kamuflase untuk kejahatannya. Richard yang masih mencintai Aida, mencoba memisahkan Rhoma dari Aida. Maka dalam sebuah adegan pembuatan film, Rhoma ditusuk sungguh-sungguh. Saat Rhoma ada di rumah sakit, dimunculkanlah Rhoma palsu, yang aslinya bernama Imron. Skenariopun disusun, agar akhirnya Aida bisa beralih ke tangan Richard. Rhoma kemudian berbalik menjadi Imron dan bisa menyadarkan pacar Imron sesungguhnya, Nina (Nina Anwar) dari pelacuran. Sesudah melewati banyak lika-liku akhirnya Rhoma bisa membongkar seluruh kepalsuan itu, Aida pun kembali dalam pelukannya.
P.T. FIRMAN ABADI FILM PROD.

MELODY CINTA RHOMA IRAMA / 1980

MELODY CINTA RHOMA IRAMA


Pertemuan pertama Rhoma dan Ricca terjadi ketika Rhoma menolong Ricca yang terjatuh saat mengikuti kegiatan kerja bakti di kampung. Sejak itu terjalin cinta di antara keduanya, bahkan mereka sudah merencanakan pernikahan. Namun, sebenarnya, Herman yang kos di rumah Ricca juga menaruh hati pada Ricca. Dengan menikahi Ricca, Herman berharap dapat menguasai perusahaan ayah Ricca di mana Herman bekerja padanya.

Karena tidak berhasil merebut Ricca dari Rhoma, Herman meminta bantuan Bonang, seorang teknisi kendaraan, untuk mencelakakan Rhoma. Bonang diikutkan dalam tur pertunjukan Rhoma dan ditugasi menangani masalah teknik kendaraan. Serangkaian aksi dilakukan Bonang di perjalanan di setiap kesempatan agar Rhoma celaka. Mulai dari memberi aliran listrik pada mikrofon yang akhirnya mencelakakan orang lain. Bonang juga gagal mencelakakan mobil Rhoma walaupun sudah memblongkan remnya. Rhoma mengajak anak buahnya berkemah sambil menanti perbaikan mobil. Ketika Rhoma sedang tidur, Bonang memasukkan ular berbisa ke dalam kemahnya. Rhoma berhasil membunuh ular itu.

Keesokan harinya, rem mobil Rhoma benar-benar "dibereskan" oleh Bonang. Rhoma mengendarai mobil didampingi seorang krunya. Kali ini celakalah Rhoma. Mobilnya terperosok ke jurang. Dia luka cukup parah, tapi bisa keluar dari mobil yang kemudian terbakar. Sedangkan pendamping Rhoma telah tewas sebelum mobil terbakar. Orang itulah yang disangka sebagai Rhoma oleh orang-orang yang menemukan.

"Kematian" Rhoma membuat Ricca terpukul. Herman yang telah berhasil menyingkirkan Rhoma secara intensif mendekati Ricca. Ricca pun bersedia dinikahi Herman. Namun, Ricca sempat mendengar pembicaraan Herman dengan Bonang di mana Bonang telah dikeluarkan dari perusahaannya dan meminta Herman menyediakan uang untuk membeli truk. Herman diancam akan dilaporkan ke polisi jika tidak memenuhi permintaan Bonang.

Sementara itu, Rhoma ditolong oleh keluarga Muhammad dengan anaknya Hadiah dan cucunya Abduh. Setelah sembuh, Rhoma segera menelepon Ricca. Semula Ricca tidak percaya. Ricca yang sedang mempersiapkan pernikahan dengan Herman baru dapat diyakinkan setelah Rhoma menyanyikan lagu Sayang .

Rhoma datang tepat pada waktu akad nikah Herman dan Ricca akan dilangsungkan. Mengetahui kedatangan Rhoma, Ricca menolak dinikahi Herman, bahkan membongkar rahasia selama ini bahwa Hermanlah otak percobaan pembunuhan Rhoma. Herman yang kalap dibantu oleh Bonang mencoba menghabisi Rhoma, namun Rhoma berhasil mengalahkan keduanya.

TABIR BIRU / 1993



Petualangan Rhoma Irama menemukan gadis muda dipaksa kelompok Santos menjadi pemain film porno. Rhoma berhasil menyelamatkan Maya. Namun keberhasilan itu justru merusak hubungan rumah tangganya. Istrinya salah paham dan cemburu. Rhoma juga sempat diculik Santos dan kawan-kawan untuk menjadi pasangan dalam video porno bersama Maya. Tapi dengan segenap kekuatan Rhoma berhasil menggulung sindikat Santos dan kawan-kawan.

P.T. BOLA DUNIA FILM
 

ARWAH KOMERSIL DALAM KAMPUS / 1977



Sutradara: Muchlis Raya Skenario: Sjuman Djaja Produser: PT Gemini Satria Film
BEBERAPA menit pertama dari film menimbulkan kesan lain dari yang diinginkan sutradaranya. Di sana diperlihatkan sang calon arwah (Mang Udel) kalah berjudi di rumahnya sendiri. Rumah itu amblas dalam kekalahan, dan Mang Udel diperlihatkan keluar membawa hanya fotonya yang tergantung di dinding. Tidak semua uangnya habis, meski yang sisa cuma cukup untuk membeli sedikit hadiah bagi puteranya yang -mendadak diingatnya -- hari itu berulang tahun. Di bawah hujan lebat ia berjalan tersuruk-suruk dengan sejumlah kado. Mungkin karena tersiram hujan barangkali karena serangan jantung akibat kalah judi, atau terlalu bahagia melihat puteranya berulang tahun, maka Mang Udel mendadak mati sambil merangkul gadis yang jadi tamu pada pesta ulang tahun puteranya. Nah agak menyedihkan, bukan? Tapi Muchlis Raya tidak suka terus-terusan membuat kesedihan, sebab skenario yang ditulis Sjuman memang dimaksud untuk tujuan lain. Dan serentetan adegan yang dimaksud untuk menimbulkan ketawa pun dihadirkan di layar putih. Misalnya: para pengantar jenazah dalam iringan yang panjang terpaksa harus jalan mundur karena jalan yang mereka tempuh ternyata buntu. Kenapa tidak putar mobil saja tanya anda barangkali? Lha, ya itu bisa tidak aneh jadinya. Dan dengan keanehan itulah diharap anda ketawa.

Kalau anda tidak ketawa, juga tidak apa-apa, sebab bukan pula kesalahan anda. Wanita Pengusaha Adegan kedodoran begini bisa ditemukan di berbagai penjuru tontonan yang diberi nama Arwah Komersil Dalam Kampus ini. Ini sebenarnya patut disayangkan, sebab yang empunya cerita terlibat punya niat untuk membuat komedi jenis baru, yakni sebuah komedi yang jelas punya cerita dan tidak sekedar berkonyol-konyol dengan segala hal yang tidak-tidak. Tapi itulah pula soalnya, sebab meski sudah punya cerita yang jelas, hasrat untuk merangkul berbagai hal masih pula tidak dilepaskan. Maka selain lelucon tentang arwah yang baik hati membantu puteranya, juga di film ini dijejalkan kisah kampus universitas -- yang sayangnya cuma mirip sebuah sekolah menengah -- dan cerita tentang seorang wanita pengusaha yang bernama Tante Sun. Karena terlalu banyak yang hendak dirangkul itulah maka tak satu pun yang sempat dirangkul dengan baik. Teramat sayang memang, tapi harus dikatakan bahwa inilah sebuah contoh film komedi yang bermula dengan niat baik mencoba sesuatu yang baru tapi berakhir dengan tanggung.

Ceritanya memang sudah hampir baru, tapi cara menyuguhkannya masih saja sama dan sebangun dengan sejumlah komedi verbal dan konyol --meski Christine Hakim berusaha bermain baik--yang kini menghiasi angkasa film nasional. Sjuman Djaja yang biasa mengasyikkan lewat banyolan aktuilnya pada film-film yang disutradarainya sendiri, ternyata bukan pembuat skenario yang baik bagi sebuah film yang berhasrat langsung memancing tawa dari mulut penonton. Eddy Herwanto

P.T. GEMINI SATRIA FILM